Sponsor



Sponsor
Selamat Datang di Portal Pendidikan Fisika SMP/MTS

BAB 2. Suhu Dan Pengukuran (1)

Bab 2. Suhu Dan Pengukuran (1)




Ketika tangan kita dicelupkan ke dalam air yang baru direbus, beberapa saat kemudian tangan kita akan merasakan panas. Demikian pula saat tangan kita memegang es, ternyata tangan kita merasa dingin. Dalam kehidupan sehari-hari panas atau dingin biasa digunakan untuk menjelaskan derajat suhu suatu benda. Suatu benda dikatakan panas, berarti benda tersebut memiliki suhu yang tinggi. Demikian pula suatu benda dikatakan dingin, berarti benda tersebut bersuhu rendah.

Konsep
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda .

1. Perasaan Kita Tidak dapat Menyatakan Suhu Suatu Benda Dengan Tepat.

      Agar kamu dapat memahami bahwa indra peraba tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu, lakukan kegiatan berikut!.

Alat dan bahan :
1) Tiga buah ember
2) Es
3) Air
4) Kertas

Langkah kerja :
1) Siapkan tiga buah ember, tempelkan kertas bertuliskan A, B, dan C pada masing-masing ember.

2) Masukkan air es pada ember A, air sumur pada ember B, dan air hangat pada ember C.
3) Mintalah bantuan teman kamu untuk memasukkan tangan kanan pada ember A, dan tangan kiri pada ember C. Apakah yang kamu rasakan?
4) Pindahkan dengan cepat kedua tanganmu dan masukkan pada ember B. Apakah yang kamu rasakan?
5) Nyatakan kesimpulanmu!

      Ketika kamu memasukkan tangan kananmu ke ember A, ternyata tanganmu terasa dingin. Sedangkan tangan kiri yang kamu masukkan pada ember C, terasa hangat. Ketika kamu memindahkan kedua telapak tanganmu dengan cepat dan memasukannya pada ember B, ternyata tangan kanan yang tadinya merasakan dingin akan berubah merasakan hangat, sedangkan tangan kiri yang tadinya merasakan hangat akan terasa dingin. Mengapa demikian?
      Hal ini menunjukkan bahwa perasaan kita tidak dapat menyatakan suhu suatu benda dengan tepat, juga karena jangkuan perasaan kita terbatas. Oleh karena itu manusia menciptakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur suhu dan besarnya suhu dapat dilihat dari angka yang ditunjukan.

2. Termometer.

      Alat yang digunakan untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan menyatakannya dengan angka disebut termometer. Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca berongga yang berisi zat cair (alkohol atau air raksa), dan bagian atas cairan adalah ruang hampa udara.

     Termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan. Volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan, sedangkan apabila didinginkan volume zat cair akan berkurang. Naik atau turunnya zat cair tersebut digunakan sebagai acuan untuk menentukan suhu suatu benda.
     Untuk lebih memahami prinsip kerja termometer, lakukan demonstrasi berikut ini! Panaskan air berwarna di dalam tabung sampai mendidih seperti ditunjukkan pada gambar di atas! Amati dengan teliti air berwarna tersebut. Apakah yang terjadi? Tentu tidak lama kemudian kamu akan melihat bahwa zat cair dalam pipa kaca naik mencapai titik tertentu. Perubahan volume zat cair dalam pipa dapat digunakan untuk mengukur volume.
       Seperti kita ketahui bahwa zat cair sebagai bahan pengisi termometer ada dua macam, yaitu air raksa dan alkohol. Nah, ternyata zat cair tersebut memiliki beberapa keuntungan dan kerugian.


a. Termometer air raksa

      Berikut ini beberapa keuntungan air raksa sebagai pengisi termometer, antara lain :
1) Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi teliti.
2) Air raksa mudah dilihat karena mengkilat.
3) Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur.
4) Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karena air raksa membeku pada suhu – 40 0C dan mendidih pada suhu 360 0 C.
5) Volume air raksa berubah secara teratur.

      Selain beberapa keuntungan, ternyata air raksa juga memiliki beberapa kerugian, antara lain:
1) Air raksa harganya mahal.
2) Air raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.
3) Air raksa termasuk zat beracun sehingga berbahaya apabila tabungnya pecah.

b. Termometer alkohol 

     Keuntungan menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain :
1) Alkohol harganya murah.
2) Alkohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil ternyata alkohol mengalami perubahan volume yang besar.
3) Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat rendah, sebab titik beku alkohol –1300C.

    Kerugian menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain :
1) Membasahi dinding kaca.
2) Titik didihnya rendah (78 0C)
3) Alkohol tidak berwarna, sehingga perlu memberi pewarna dahulu agar dapat dilihat.

      Mengapa air tidak dipakai untuk mengisi tabung termometer? Alasannya karena air membasahi dinding kaca, jangkauan suhunya terbatas, perubahan volumenya kecil, penghantar panas yang jelek.
      Termometer air raksa banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk mengukur panas badanmu digunakan termometer demam. Sedangkan untuk mengukur suhu suatu ruangan digunakan termometer dinding. Jenis-jenis termometer, antara lain :

1. Termometer zat cair dalam gelas 
      Termometer ini biasanya digunakan untuk mengukur temperatur pada
daerah batas pengukuran yang dipengaruhi oleh jenis zat termometrik \
yang berupa cairandalam pipa kapiler. Prinsip yang dipakai adalah zat cair
memuai apabila dipanaskan





2. Termokopel 
      Termokopel terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk rangkaian tertutup. Besarnya aliran listrik pada kawat berubah sesuai dengan perubahan suhu. Keun-tungan termokopel terletak pada kecepatan mencapai keseimbangan suhu dengan sistem yang akan diukur.



3. Termometer hambatan listrik 
    Dasar kerja termometer ini adalah hambatan listrik dari logam akan bertambah apabila suhu logam tersebut naik.











4. Termometer gas volume tetap 
    Termometer ini terdiri dari bola yang berisi gas yang dihubungkan dengan tabung manometer. Prinsip kerjanya adalah perubahan tekanan suatu gas akibat perubahan suhu bila volumenya tetap.


3. Perbandingan Skala Termometer 

       Supaya suhu suatu benda dapat diukur dengan menggunakan termometer hingga diketahui nilainya, maka dinding kaca termometer diberi skala dengan cara menandai titik-titik tertentu pada kaca. Setelah itu masing-masing titik tersebut diberi angka untuk menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda.
      Langkah yang dipakai untuk menentukan skala suhu termometer menurut Celsius, sebagai berikut:
a.  Titik tetap bawah skala Celsius (00) menggunakan suhu air yang sedang membeku (es).
b.  Titik tetap atas (1000 ) menggunakan suhu air yang sedang mendidih pada tekanan udara normal    yaitu 1 atm.
c. Bagi jarak antara kedua titik tetap atas dan titik tetap bawah menjadi bagian yang sama (100 bagian). Hal ini menunjukkan bahwa jarak antara dua garis berurutan sama dengan 10C.
 
      Di bawah ini ditunjukkan perbandingan empat skala suhu, yaitu skala suhu Celsius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin.


 1) Termometer Celsius
        Dibuat oleh Anders Celsius dari Swedia pada tahun 1701 - 1744.
• Titik tetap atas menggunakan air yang sedang mendidih (100 0C).
• Titik tetap bawah menggunakan air yang membeku atau es yang sedang mencair (00 C).
• Perbandingan skalanya 100.

2) Termometer Reamur
        Dibuat oleh Reamur dari Perancis pada tahun 1731.
• Titik tetap atas menggunakan air yang mendidih (800R).
• Titik tetap bawah menggunakan es yang mencair (00R).
• Perbandingan skalanya 80.

3) Termometer Fahrenheit
       Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1986 - 1736
• Titik tetap atas menggunakan air mendidih (2120F).
• Titik tetap bawah menggunakan es mencair (00F).
• Perbandingan skalanya 180.

4) Termometer Kelvin
       Dibuat oleh Kelvin dari Inggris pada tahun 1848-1954
• Titik tetap atas menggunakan air mendidih (373 K).
• Titik tetap bawah menggunakan es mencair (273 K).
• Perbandingan skalanya 100.

Hubungan antara Celsius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin sebagai berikut :
C : R : (F – 32) : K
5  : 4  :      9      : 5
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

t = Termometer            C = celcius                  K = kelvin
0 = derajat                    R = reamur
: = per                           F = Farenheit

1) Hubungan antara Celsius dan Reamur
t0C = ( 5:4 x t ) 0R atau t0R = ( 4:5 x t ) 0C

2) Hubungan antara Celsius dan Fahrenheit
t0C = (5:9 x t ) + 32 0F atau t0F = 9:5 x ( t - 32 ) 0C

3) Hubungan antara Celsius dan Kelvin
t0C = ( t + 273 ) K atau tK = ( t – 273 ) 0C

Coba kamu cari hubungan antara skala termometer yang lainnya! Contoh soal Suhu suatu benda 1000C, suhu tersebut sama dengan … 0F

Penyelesaian
= t0C = ( 9:5 x t ) + 32 0F
= 1000C = (9:5 x 100 ) + 32 0F
= 180 + 32 0F = 212 0F


Share this post :

1 komentar:

Pengumuman

Berita Pendidikan

 
Support : Gaztergames | DownloadRPP | BerintaNanggroe
Copyright © 2015. Zona fisika - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Modified by Gaztergames
powered by Gaztergames